Insiden Trans Studio Mini Jogja Anak Bernasib Malang Mau Berlibur Malah Celaka
Waktu liburan sekolah telah tiba, dan tentu waktu ini menjadi hal yang ditunggu agi buah hati alasannya ingin menikmati waktu bersama keluarga. Namun Anda sebagai orang renta harus berhati-hati dikala berlibur, terutama menentukan wahana permainan untuk anak. Jangan hingga niat ingin bersenang-senang malah mendapat petaka.
Seperti yang dialami oleh Ibnu Hilbram Yustisio, seorang anak yang mengalami patah tulang alasannya terbentur bab lorong dikala mencoba beralih dari area bermain tembak bola menunju area bermain trampolin wahana permainan SOFTPLAY di salah satu mall kota jogja. Adapun ceritanya sanggup anda simak pada dongeng yang ditulis oleh akun Abu Awais di salah satu group facebook
WAHANA SOFTPLAY YANG TIDAK SOFT BAGI ANAK-ANAK
Ijin membuatkan pengalaman supaya hal ini sanggup menjadi perbaikan dan kehati-hatian. Kamis petang (21/12/2017) seharusnya menjadi bab dari liburan ponakan-ponakan saya yang menyenangkan. Karena ponakan saya yang rata-rata berusia 5 sd 7 tahun berkumpul dirumah kami untuk menikmati trend liburan sekolah.
Transmart Jogja menjadi pilihan ponakan-ponakan kami untuk sekedar bermain di wahana (soft play area) ketangkasan. Untuk satu tiket ditarif sekitar Rp. 55 ribu. Tiga ponakan dan satu anak saya segera bergegas bermain sehabis dipakaikan gelang yang ditulis nama masing-masing sebagai identitas. Hanya belum dewasa yang diperbolehkan masuk sementara orangtua atau wali yang mengantarkan hanya sanggup mengawasi dari luar. Hal ini berbeda dari wahana serupa di mall akrab Polda daerah kami bermain yang wali diperbolehkan mendampingi.
Tak hingga lima menit bermain, salah satu ponakan saya Ibnu Hilbram Yustisio terbentur bab lorong dikala mencoba beralih dari area bermain tembak bola menunju area bermain trampolin. Naasnya sehabis terbentur Ibnu terjatuh hingga tanggan kanannya dimungkinkan terbentur bab lorong bermain yang dibalut dengan spon hingga dua tulang antebreci (dekat pergelangan tangan) mengalami fraktur/patah. Ia mendatangi kakaknya sambil memegang tangannya yang patah dan kakaknya memberi tahu kami. Sehingga saya eksklusif berlari menuju pintu masuk. Disana tidak ada yang sanggup dilakukan petugas kecuali hanya menyarankan saya ke manajemen. Kami butuh pertolongan pertama!
Di ruang administrasi saya diberi enam gulung kain kasa (perban tipis) tanpa bidai. Disana, saya diberikan perban dan saya meminta dibuatkan kayu oleh staff yang ada diruangan untuk bidai, sehabis kayu bidai jadi pertolongan pertama saya lakukan sendiri dengan memasang bidai dengan tali perban dan kain segitiga dari kotak p3k. Saya sendiri yang membalut tangan ponakan dengan ditopang kayu untuk memperlihatkan pertolongan pertama. Sayapun tidak menjumpai ada klinik di daerah tersebut untuk sanggup memperlihatkan pertolongan pertama. Padahal zona bermainnya ternyata ada berpotensi yang sanggup mencederai belum dewasa yang bermain. Dengan tarif diatas rupanya kami juga tidak tahu apakah setiap anak sudah diasuransikan sehabis membeli tiket.
Yang menciptakan saya kecewa yaitu pasifnya upaya yang dilakukan pihak transmart atas insiden ini. Bahkan sehabis upaya pertolongan yang kami lakukan, ketika turun dari lantai atas menuju lantai bawah tidak ada satupun yang mengiringi. Bisa dilihat dari CCTV. Ketika kami harus menunggu usang mencari taksi untuk membawa ke RS kami mencoba meminta sumbangan security kalau ada kendaraan yang sanggup membawa ponakan kami dengan cepat. Karena kami pergi bersama memakai taksi online.
Transmart mini studio Jogja yaitu sebuah wahana bermain yang dilengkapi dengan area berbelanja yang semustinya memikirkan dan menyiapkan ruang pertolongan dan peralatannya kalau kenyataannya ada potensi kecelakaan khususnya di wahana bermain, tentu saja menyesuaikan jenis wahana bermainnya.
Akhirnya kami pun berlalu dari petugas security transmart yang pada dikala itu sebagai perwakilannya kami tidak mendapat bahkan hanya untuk sekedar ucapan semoga ponakannya lekas sembuh.
Ketika di RS di ruang radiologi seorang pasien berkata, mending bermain di wahana ibarat di sekaten pak, ada yang bertanggungjawab memperlihatkan pertolongan bahkan pengobatan dibandingkan di daerah bermain ibarat Transmart alasannya pernah ada kejadian.
Ini mungkin terkahir kali kami mengunjungi Transmart. Tak akan kami biarkan ponakan dan anak kami tercederai dengan wahana yang ternyata masih membahayakan mereka yang seharusnya riang bangga bermain.
Siang ini ponakan saya menjalani operasi penyambungan tulang. Biaya 12,5 juta kami siapkan. Semoga semua lancar dan ponakan saya lekas pulih.
Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita bahwa kita harus tetap berhati-hati menentukan daerah bermain. Mahal tidak menjamin keselamatan.
Terimakasih RS Panti Rapih yang cepat mengambil tindakan memberi pertolongan hingga dikala ini dilakukan operasi.
Semoga tidak ada insiden serupa.
Dalam beberapa menit postingan tersebut telah mendapat ribuan tanggapan dari netizen, yang kebanyakan menyanyangkan pihak menejemen yang pasif tanggapan insiden tersebut. Semoga dongeng ini sanggup menjadi pelajaran untuk anda semoga lebih hati-hati dalam menentukan dan mengawasi belum dewasa dikala berlibur.
sehabis satu hari insiden dari pihak Trans Studio Mini Jogja beritikad baik, ibarat diketahui dari postingan Abu Awais yang bersisi sebagai berikut:
"Manajemen Transmart Mini Studio Jogja Segera Siapkan Klinik di Area Bermain
Alhamdulillah kami sekeluarga dan saya pribadi mewakili Sumiadin,SH lawyer (ayah dari ponakan saya Ibnu Hilbram Yustisio) yang telah selesai menjalani operasi alasannya fraktur antebrachii dikala bermain di wahana soft play Transmart Mini Studio Jogja Kamis (21/12/2017).
Atas insiden tersebut gosip cepat direspon administrasi Transmart Mini Studio. Saya selaku paman korban dihubungi Harnas perwakilan dari administrasi Trans Mini Studio melalui telpon dimana no HP saya sebelumnya tercantum di formulir wahana softplay. Beliau selain mengucapkan permohonan maaf juga akan memberikan ke pimpinan terkait perkembangan dan kebutuhan ponakan saya untuk pengobatan. Pada dikala Harnas menelpon saya, diwaktu yang sama ponakan saya menjalani operasi penyambungan di ruang operasi RS Panti Rapih, pukul 13.00 wib, Jumat (22/12/2017)
Alhamdulillah operasi berjalan lancar dan mendapat dokter ortopedy terbaik dari RS Panti Rapih yaitu dr Tedjo Rukmoyo, Sp.OT, Spine, FICS. Ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan untuk segera membawa ke RS. Karena pada dikala itu dr Tedjo sedang berpraktek dan waktu praktek sudah hampir selesai. Kami diprioritaskan untuk bertemu, berkonsultasi dan dijadwalkan operasi, padahal aktivitas operasi bersama-sama penuh. Dokter mengambil keputusan yang sempurna untuk mengambil langkah terbaik. Keputusan sempurna dan optimalisasi operasi yang dilakukan dokter ternyata sanggup menekan biaya operasi yang diperkirakan.
Sore hari sehabis usai operasi perwakilan dari Transmart Mini Studio sdr Harnas dan Dwi Andika menjenguk ponakan saya dengan membawa oleh-oleh sekaligus memberikan permohonan maaf. Saya mewakili pihak keluarga menyambut itikad baik dan memberikan aneka macam masukan untuk kemajuan dan pelayanan Transmart yang lebih baik khususnya dibidang safety first dan ruang klinik yang siap sedia.
Keesokan harinya Sabtu (23/12/2017) sdr Harnas sudah menghubungi kami menanyakan perkembangan keponakan saya. Siang hari sebelum kami pulang dari RS, dari pihak administrasi Trans group yaitu sdr Richard (Building Management), Marsudi (RPM Mall) dan Harnas (Trans Mini Studio) menjenguk ananda di kamar Carollus. Poin yang dibicarakan adalah:
1. Pihak Trans bertanggungjawab atas seluruh biaya pengobatan, perawatan, kontrol dokter di RS hingga sembuh total.
2. Pihak Trans memberikan permohonan maaf atas insiden ini.
3. Pihak Trans segera merespon cepat melaksanakan pembenahan mencakup menyiapkan klinik di area bermain (menurut gosip klinik sudah disiapkan hanya beberapa peralatan belum tiba dari pusat) dan jadinya dipercepat dengan melengkapi perlengkapan dimana penyediaan dibeli dari regional guna mempercepat kesiapan klinik.
4. Memberikan training safety first kepada staff secara sedikit demi sedikit dan mengatur sift serta administrasi di wahana soft play.
5. Memberikan kode kepada tim security untuk lebih tanggap dan sigap kepada timnya.
6. Pihak Trans akan memperlihatkan kanal bermain bagi ananda selama satu tahun.
Kesemua poin diatas disampaikan pihak Trans administrasi dengan legowo, penuh tanggungjawab, dan kesadaran serta janji dalam rangka meningkatkan pelayanan khususnya di bidang safety first. Semua masukan dari kami telah didengarkan dengan penuh pengertian oleh pihak Trans manajemen.
Komunikasi yang baik dari pihak Trans administrasi kepada kami akan sanggup meningkatkan kepercayaan kami untuk kembali bermain ke Trans Mini Studio kalau problem safety first sudah menjadi bab prioritas pelayanan.
Saya pribadi mewakili keluarga besar memberikan terimakasih kepada pihak-pihak:
1. Keluarga besar Trans Manajemen
2. Kelurga besar Polda DIY
3. Keluarga besar RS Panti Rapih
4. Keluarga besar Info Cegatan Jogja
5. Dan semua pihak yang telah memperlihatkan doa, dukungan dan masukan.
Persoalan ini telah selesai dengan baik. Dan kami berharap tidak akan ada lagi insiden serupa yang menimpa belum dewasa kita di daerah mereka bermain. Bila Trans Mini Studio kedepan menyiapkan semua poin diatas maka boleh jadi ini yaitu janji yang manis untuk menumbuhkan kepercayaan kepada kami untuk mengajak belum dewasa kembali bermain disana."
Semoga dengan insiden ini, setiap daerah bermain anak, dan daerah wisata lain lebih meningkatkan keamaan pengunjung.
Seperti yang dialami oleh Ibnu Hilbram Yustisio, seorang anak yang mengalami patah tulang alasannya terbentur bab lorong dikala mencoba beralih dari area bermain tembak bola menunju area bermain trampolin wahana permainan SOFTPLAY di salah satu mall kota jogja. Adapun ceritanya sanggup anda simak pada dongeng yang ditulis oleh akun Abu Awais di salah satu group facebook
WAHANA SOFTPLAY YANG TIDAK SOFT BAGI ANAK-ANAK
Ijin membuatkan pengalaman supaya hal ini sanggup menjadi perbaikan dan kehati-hatian. Kamis petang (21/12/2017) seharusnya menjadi bab dari liburan ponakan-ponakan saya yang menyenangkan. Karena ponakan saya yang rata-rata berusia 5 sd 7 tahun berkumpul dirumah kami untuk menikmati trend liburan sekolah.
Transmart Jogja menjadi pilihan ponakan-ponakan kami untuk sekedar bermain di wahana (soft play area) ketangkasan. Untuk satu tiket ditarif sekitar Rp. 55 ribu. Tiga ponakan dan satu anak saya segera bergegas bermain sehabis dipakaikan gelang yang ditulis nama masing-masing sebagai identitas. Hanya belum dewasa yang diperbolehkan masuk sementara orangtua atau wali yang mengantarkan hanya sanggup mengawasi dari luar. Hal ini berbeda dari wahana serupa di mall akrab Polda daerah kami bermain yang wali diperbolehkan mendampingi.
Tak hingga lima menit bermain, salah satu ponakan saya Ibnu Hilbram Yustisio terbentur bab lorong dikala mencoba beralih dari area bermain tembak bola menunju area bermain trampolin. Naasnya sehabis terbentur Ibnu terjatuh hingga tanggan kanannya dimungkinkan terbentur bab lorong bermain yang dibalut dengan spon hingga dua tulang antebreci (dekat pergelangan tangan) mengalami fraktur/patah. Ia mendatangi kakaknya sambil memegang tangannya yang patah dan kakaknya memberi tahu kami. Sehingga saya eksklusif berlari menuju pintu masuk. Disana tidak ada yang sanggup dilakukan petugas kecuali hanya menyarankan saya ke manajemen. Kami butuh pertolongan pertama!
Di ruang administrasi saya diberi enam gulung kain kasa (perban tipis) tanpa bidai. Disana, saya diberikan perban dan saya meminta dibuatkan kayu oleh staff yang ada diruangan untuk bidai, sehabis kayu bidai jadi pertolongan pertama saya lakukan sendiri dengan memasang bidai dengan tali perban dan kain segitiga dari kotak p3k. Saya sendiri yang membalut tangan ponakan dengan ditopang kayu untuk memperlihatkan pertolongan pertama. Sayapun tidak menjumpai ada klinik di daerah tersebut untuk sanggup memperlihatkan pertolongan pertama. Padahal zona bermainnya ternyata ada berpotensi yang sanggup mencederai belum dewasa yang bermain. Dengan tarif diatas rupanya kami juga tidak tahu apakah setiap anak sudah diasuransikan sehabis membeli tiket.
Yang menciptakan saya kecewa yaitu pasifnya upaya yang dilakukan pihak transmart atas insiden ini. Bahkan sehabis upaya pertolongan yang kami lakukan, ketika turun dari lantai atas menuju lantai bawah tidak ada satupun yang mengiringi. Bisa dilihat dari CCTV. Ketika kami harus menunggu usang mencari taksi untuk membawa ke RS kami mencoba meminta sumbangan security kalau ada kendaraan yang sanggup membawa ponakan kami dengan cepat. Karena kami pergi bersama memakai taksi online.
Transmart mini studio Jogja yaitu sebuah wahana bermain yang dilengkapi dengan area berbelanja yang semustinya memikirkan dan menyiapkan ruang pertolongan dan peralatannya kalau kenyataannya ada potensi kecelakaan khususnya di wahana bermain, tentu saja menyesuaikan jenis wahana bermainnya.
Akhirnya kami pun berlalu dari petugas security transmart yang pada dikala itu sebagai perwakilannya kami tidak mendapat bahkan hanya untuk sekedar ucapan semoga ponakannya lekas sembuh.
Ketika di RS di ruang radiologi seorang pasien berkata, mending bermain di wahana ibarat di sekaten pak, ada yang bertanggungjawab memperlihatkan pertolongan bahkan pengobatan dibandingkan di daerah bermain ibarat Transmart alasannya pernah ada kejadian.
Ini mungkin terkahir kali kami mengunjungi Transmart. Tak akan kami biarkan ponakan dan anak kami tercederai dengan wahana yang ternyata masih membahayakan mereka yang seharusnya riang bangga bermain.
Siang ini ponakan saya menjalani operasi penyambungan tulang. Biaya 12,5 juta kami siapkan. Semoga semua lancar dan ponakan saya lekas pulih.
Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita bahwa kita harus tetap berhati-hati menentukan daerah bermain. Mahal tidak menjamin keselamatan.
Terimakasih RS Panti Rapih yang cepat mengambil tindakan memberi pertolongan hingga dikala ini dilakukan operasi.
Semoga tidak ada insiden serupa.
Dalam beberapa menit postingan tersebut telah mendapat ribuan tanggapan dari netizen, yang kebanyakan menyanyangkan pihak menejemen yang pasif tanggapan insiden tersebut. Semoga dongeng ini sanggup menjadi pelajaran untuk anda semoga lebih hati-hati dalam menentukan dan mengawasi belum dewasa dikala berlibur.
sehabis satu hari insiden dari pihak Trans Studio Mini Jogja beritikad baik, ibarat diketahui dari postingan Abu Awais yang bersisi sebagai berikut:
"Manajemen Transmart Mini Studio Jogja Segera Siapkan Klinik di Area Bermain
Alhamdulillah kami sekeluarga dan saya pribadi mewakili Sumiadin,SH lawyer (ayah dari ponakan saya Ibnu Hilbram Yustisio) yang telah selesai menjalani operasi alasannya fraktur antebrachii dikala bermain di wahana soft play Transmart Mini Studio Jogja Kamis (21/12/2017).
Atas insiden tersebut gosip cepat direspon administrasi Transmart Mini Studio. Saya selaku paman korban dihubungi Harnas perwakilan dari administrasi Trans Mini Studio melalui telpon dimana no HP saya sebelumnya tercantum di formulir wahana softplay. Beliau selain mengucapkan permohonan maaf juga akan memberikan ke pimpinan terkait perkembangan dan kebutuhan ponakan saya untuk pengobatan. Pada dikala Harnas menelpon saya, diwaktu yang sama ponakan saya menjalani operasi penyambungan di ruang operasi RS Panti Rapih, pukul 13.00 wib, Jumat (22/12/2017)
Alhamdulillah operasi berjalan lancar dan mendapat dokter ortopedy terbaik dari RS Panti Rapih yaitu dr Tedjo Rukmoyo, Sp.OT, Spine, FICS. Ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan untuk segera membawa ke RS. Karena pada dikala itu dr Tedjo sedang berpraktek dan waktu praktek sudah hampir selesai. Kami diprioritaskan untuk bertemu, berkonsultasi dan dijadwalkan operasi, padahal aktivitas operasi bersama-sama penuh. Dokter mengambil keputusan yang sempurna untuk mengambil langkah terbaik. Keputusan sempurna dan optimalisasi operasi yang dilakukan dokter ternyata sanggup menekan biaya operasi yang diperkirakan.
Sore hari sehabis usai operasi perwakilan dari Transmart Mini Studio sdr Harnas dan Dwi Andika menjenguk ponakan saya dengan membawa oleh-oleh sekaligus memberikan permohonan maaf. Saya mewakili pihak keluarga menyambut itikad baik dan memberikan aneka macam masukan untuk kemajuan dan pelayanan Transmart yang lebih baik khususnya dibidang safety first dan ruang klinik yang siap sedia.
Keesokan harinya Sabtu (23/12/2017) sdr Harnas sudah menghubungi kami menanyakan perkembangan keponakan saya. Siang hari sebelum kami pulang dari RS, dari pihak administrasi Trans group yaitu sdr Richard (Building Management), Marsudi (RPM Mall) dan Harnas (Trans Mini Studio) menjenguk ananda di kamar Carollus. Poin yang dibicarakan adalah:
1. Pihak Trans bertanggungjawab atas seluruh biaya pengobatan, perawatan, kontrol dokter di RS hingga sembuh total.
2. Pihak Trans memberikan permohonan maaf atas insiden ini.
3. Pihak Trans segera merespon cepat melaksanakan pembenahan mencakup menyiapkan klinik di area bermain (menurut gosip klinik sudah disiapkan hanya beberapa peralatan belum tiba dari pusat) dan jadinya dipercepat dengan melengkapi perlengkapan dimana penyediaan dibeli dari regional guna mempercepat kesiapan klinik.
4. Memberikan training safety first kepada staff secara sedikit demi sedikit dan mengatur sift serta administrasi di wahana soft play.
5. Memberikan kode kepada tim security untuk lebih tanggap dan sigap kepada timnya.
6. Pihak Trans akan memperlihatkan kanal bermain bagi ananda selama satu tahun.
Kesemua poin diatas disampaikan pihak Trans administrasi dengan legowo, penuh tanggungjawab, dan kesadaran serta janji dalam rangka meningkatkan pelayanan khususnya di bidang safety first. Semua masukan dari kami telah didengarkan dengan penuh pengertian oleh pihak Trans manajemen.
Komunikasi yang baik dari pihak Trans administrasi kepada kami akan sanggup meningkatkan kepercayaan kami untuk kembali bermain ke Trans Mini Studio kalau problem safety first sudah menjadi bab prioritas pelayanan.
Saya pribadi mewakili keluarga besar memberikan terimakasih kepada pihak-pihak:
1. Keluarga besar Trans Manajemen
2. Kelurga besar Polda DIY
3. Keluarga besar RS Panti Rapih
4. Keluarga besar Info Cegatan Jogja
5. Dan semua pihak yang telah memperlihatkan doa, dukungan dan masukan.
Persoalan ini telah selesai dengan baik. Dan kami berharap tidak akan ada lagi insiden serupa yang menimpa belum dewasa kita di daerah mereka bermain. Bila Trans Mini Studio kedepan menyiapkan semua poin diatas maka boleh jadi ini yaitu janji yang manis untuk menumbuhkan kepercayaan kepada kami untuk mengajak belum dewasa kembali bermain disana."
Semoga dengan insiden ini, setiap daerah bermain anak, dan daerah wisata lain lebih meningkatkan keamaan pengunjung.
Comments
Post a Comment