Waspada Penyakit Leptospirosis Yang Mematikan
Penyakit Leptospirosis merupakan salah satu jenis penyakit yang harus diwaspadai terutama pada animo hujan. Adapun Leptospirosis disebabkan oleh kuman leptospira yang disebarkan melalui urine atau darah binatang seperti anjing, binatang pengerat menyerupai tikus, dan kelompok binatang ternak menyerupai sapi dan babi. Hewani penular ini juga perlu anda perhatikan, lantaran selama ini banyak masyarakat yang beranggapan, bahwa Penyakit Leptospirosis hanya titularkan dari air kencing tikus.
Bakteri Leptospira masuk ke dalam badan insan sanggup melalui kulit dan membrane mukosa yang terluka, cairan mata, tertelan melalui air atau makanan yang selanjutnya masuk ke dalam anutan darah dan berkembang khususnya pada area mata, pembuluh darah, tenggorokan, dan sanggup bertahan usang di ginjal dan di sumsum tulang.
Bakteri penyebab Leptospirosis masuk ke dalam pembuluh darah, organ-organ lain juga terkena menyerupai jantung dan hati, sehingga memicu kerusakan di banyak organ dan menjadikan Weil Disease, yang ditandai dengan pasien mengalami penurunan kesadaran, ikterik atau kuning, anemia, dan gagal ginjal.
Gambaran klinis Penyakit Leptospirosis dibagi fase pertama yakni fase leptospiremia dan fase kedua yakni fase imun. Fase pertama atau leptospiremia ditandai dengan adanya leptospira di dalam darah dan cairan sumsum tulang, berlangsung secara tiba-tiba dengan tanda-tanda awal sakit kepala yang biasanya terjadi pada cuilan depan, rasa sakit yang jago terutama pada paha, betis dan pinggang disertai dengan nyeri tekan. Pasien juga akan mengalami demam tinggi yang disertai mengigil, mual, muntah disertai mencret. Pada hari keempat pasien mengalami mata merah, kemerahan pada kulit kulit. dijumpai pembesaran hati dan limpa, dan fase ini sanggup terjadi selama 4-7 hari.
Fase imun ditandai dengan meningkatan titer antibody, sanggup timbul demam tinggi disertai menggigil dan kelemahan umum. Terdapat rasa sakit menyeluruh di otot-otot leher terutama di otot cuilan betis. Terdapat perdarahan berupa mimisan, tanda-tanda kerusakan pada ginjal dan hati, yang ditandai dengan mata dan kulit tampak kuning. Sekitar 50% pasien Penyakit Leptospirosis yang mencapai fase ini akan mengalami meningitis (radang selaput otak). Dan pada fase ini kuman leptospira sudah sanggup ditemukan pada urine.
Pencegahan harus dilakukan lantaran sudah banyak menjadi penyebab kematian. Kewaspadaan lebih tinggi perlu dilakukan oleh petani atau masyarakat di daerah banjir. Adapun mencegah Penyakit Leptospirosis sanggup dilakukan dengan cara sederhana, yaitu mencuci tangan dan kaki sesudah bekerja di tempat berisiko contohnya sawah, kebun, sampah, dan tempat pasca banjir. Apabila ada luka, lindungi luka dengan balutan yang baik
Bagi anda yang mengalami gejala-gejala tersebut diatas, sebaiknya segera melaksanakan investigasi ke dokter rumah sakit. Pemberian Doksisiklin 200 mg perminggu bermanfaat untuk mengurangi serangan leptospirosis bagi mereka yang risiko tinggi dan terpapar dalam waktu singkat.
Ringkasan:
Bakteri Leptospira masuk ke dalam badan insan sanggup melalui kulit dan membrane mukosa yang terluka, cairan mata, tertelan melalui air atau makanan yang selanjutnya masuk ke dalam anutan darah dan berkembang khususnya pada area mata, pembuluh darah, tenggorokan, dan sanggup bertahan usang di ginjal dan di sumsum tulang.
Bakteri penyebab Leptospirosis masuk ke dalam pembuluh darah, organ-organ lain juga terkena menyerupai jantung dan hati, sehingga memicu kerusakan di banyak organ dan menjadikan Weil Disease, yang ditandai dengan pasien mengalami penurunan kesadaran, ikterik atau kuning, anemia, dan gagal ginjal.
Gambaran klinis Penyakit Leptospirosis dibagi fase pertama yakni fase leptospiremia dan fase kedua yakni fase imun. Fase pertama atau leptospiremia ditandai dengan adanya leptospira di dalam darah dan cairan sumsum tulang, berlangsung secara tiba-tiba dengan tanda-tanda awal sakit kepala yang biasanya terjadi pada cuilan depan, rasa sakit yang jago terutama pada paha, betis dan pinggang disertai dengan nyeri tekan. Pasien juga akan mengalami demam tinggi yang disertai mengigil, mual, muntah disertai mencret. Pada hari keempat pasien mengalami mata merah, kemerahan pada kulit kulit. dijumpai pembesaran hati dan limpa, dan fase ini sanggup terjadi selama 4-7 hari.
Fase imun ditandai dengan meningkatan titer antibody, sanggup timbul demam tinggi disertai menggigil dan kelemahan umum. Terdapat rasa sakit menyeluruh di otot-otot leher terutama di otot cuilan betis. Terdapat perdarahan berupa mimisan, tanda-tanda kerusakan pada ginjal dan hati, yang ditandai dengan mata dan kulit tampak kuning. Sekitar 50% pasien Penyakit Leptospirosis yang mencapai fase ini akan mengalami meningitis (radang selaput otak). Dan pada fase ini kuman leptospira sudah sanggup ditemukan pada urine.
Pencegahan harus dilakukan lantaran sudah banyak menjadi penyebab kematian. Kewaspadaan lebih tinggi perlu dilakukan oleh petani atau masyarakat di daerah banjir. Adapun mencegah Penyakit Leptospirosis sanggup dilakukan dengan cara sederhana, yaitu mencuci tangan dan kaki sesudah bekerja di tempat berisiko contohnya sawah, kebun, sampah, dan tempat pasca banjir. Apabila ada luka, lindungi luka dengan balutan yang baik
Bagi anda yang mengalami gejala-gejala tersebut diatas, sebaiknya segera melaksanakan investigasi ke dokter rumah sakit. Pemberian Doksisiklin 200 mg perminggu bermanfaat untuk mengurangi serangan leptospirosis bagi mereka yang risiko tinggi dan terpapar dalam waktu singkat.
Ringkasan:
- Penyebab Penyakit Leptospirosis yakni kuman leptospira yang disebarkan melalui urine atau darah binatang menyerupai anjing tikus, dan binatang ternak menyerupai sapi dan babi,
- Bakteri leptospira sanggup masuk melalui luka, minuman dan masakan yang terkontaminasi,
- Penyakit Leptospirosis sudah banyak menebabkan selesai hayat terutama bagi kalangan petani dan peternak,
Comments
Post a Comment